UPDATE HARGA DOC 23 FEBRUARI 2016 CIBADAK 3000, superchick 3500,CP SUPER 4500,CP POLOS 3800 WONOKOYO 2800, kms 3000 PEMESANAN MINIMAL 2500 EKOR DOC AKAN KAMI KIRIM KE KANDANG ANDA.

Selasa, 23 Oktober 2012

Baby Chick Feeder” : Alternatif lain menekan BEP


“Baby Chick Feeder” : Alternatif lain menekan BEP

Oleh : Sopyan Haris *

Estimasi baca : 5 menit

Kreatifitas adalah “menu” yang tidak boleh hilang dalam persaingan dalam bisnis apapun. Tak terkecuali dalam Budidaya Ayam Broiler maupun Ayam Petelur.

Di tengah persaingan usaha yang semakin ketat dalam Budidaya Ayam Broiler, usaha menekan biaya produksi merupakan salah satu faktor yang tidak boleh diabaikan. Dan telah disadari bersama bahwa lebih dari 70% biaya produksi dipengaruhi oleh harga pakan. Sayangnya masih selalu terjadi pemborosan pakan akibat pakan yang tumpah atau pakan yang kotor akibat tercampur dengan litter maupun kotoran.
Selama masa brooding, tanpa disadari bahwa pakan yang terbuang akibat pakan kotor tercampur litter dan kotoran merupakan faktor yang sangat mempengaruhi performance akhir broiler. Andaipun tercatat pakan yang dihabiskan dalam 7 hari pertama adalah 190gr/ekor, tetapi pada kenyataannya lebih dari 10% adalah terbuang. Bila 190gr tersebut benar-benar dikonsumsi ayam maka berat badan umur 7 hari akan sangat baik dan performance akhir panen mendapat FCR dan IP yang bagus.


Alat di bawah ini mungkin dapat membantu Anda untuk menekan biaya produksi dengan tetap mendapatkan performance produksi yang maksimal.
“Baby Chick Feeder” (BCF) adalah kreatifitas baru pengembangan dari “Feeder Tray” (FT) yang digunakan pada masa brooding atau maksimal selama 15 hari. Dengan BCF pakan tetap dalam keadaan bersih tidak tercampur litter maupun kotoran ayam selama masa brooding karena ayam tidak masuk ke dalam BCF. Berbeda dengan FT dimana ayam dapat masuk dan kaki-nya menginjak serta korak-korek pakan sehingga banyak pakan yang terbuang.

Dari percobaan sederhana di lapangan, penggunaan BCF di DOC Broiler ternyata mampu menekan pakan terbuang hingga 30gr/ekor dengan berat badan umur 7 hari maupun hasil panen yang sangat bagus. Bila kita asumsikan bahwa harga pakan komplit starter broiler Rp. 5.000,-/kg, maka artinya terjadi penurunan BEP Broiler sebesar Rp. 150,-/ekor panen. Penurunan BEP ini dalam 2 siklus pemeliharaan mampu mengembalikan biaya pembelian BCF karena 1 BCF dapat digunakan untuk 50 ekor DOC.

Penghematan pakan sebesar 30gr/ekor tentu akan berpengaruh pada penurunan FCR sekaligus peningkatan IP dan ini akan mempengaruhi insentif performance bagi peternak maupun bagi petugas lapangan khususnya di pola kemitraan inti-plasma broiler. Memang perlu dikaji lebih lanjut besaran selisih pakan, FCR maupun IP ini pada beberapa kondisi yang berbeda. Namun demikian pengaruh penting yang tidak langsung terlihat adalah bahwa bagusnya pencapaian berat badan umur 7 hari akan berkorelasi positif terhadap immunitas, konformasi tubuh yang akan menyebabkan rendahnya % kematian (% mortalitas), tingginya total panen, rendahnya FCR dan akhirnya adalah tingginya IP (Index Performance).

Persoalan harga akhir panen broiler yang rendah atau tinggi di banding BEP itu merupakan faktor lain yang berbeda topik diskusinya. Pada tingkat budidaya, fokus aktifitas adalah berusaha untuk menghasilkan produktifitas yang maksimal sesuai dengan target performance STD.
Semoga artikel di atas mampu memberikan sudut pandang berbeda.
* Sopyan Haris adalah seorang Konsultan Bisnis dan Budidaya Perunggasan. Sejak tahun 2004 hingga sekarang masih menjadi bagian dalam perusahaan perunggasan.
Sumber foto : Courtesy Bapak Siswanto
Ditulis dari Banyuwangi 10 Sept 2011 : 19.15 WIB.



Posted by. Sopyan Haris
with WordPress for Iyan’s JaveBerry
sumber: http://www.unggasindonesia.wordpress.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekilas Breeding Farm

Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket