Saat masa brooding
atau di awal pemeliharaannya, anak ayam juga memerlukan perhatian lebih
dari peternak. Terutama menjelang musim penghujan seperti saat ini.
Musim dimana curah hujan sangat tinggi dan kadang diikuti dengan angin
kencang, yang mengakibatkan terjadi penurunan suhu udara dan peningkatan
kelembaban udara. Sebagai peternak kita harus ingat, efek musim hujan
tersebut dapat berdampak pada ayam. Tanpa persiapan dan penanganan yang
optimal, pertumbuhan ayam dapat terganggu. Lantas sudah siapkah Anda
menghadapinya?
Pentingnya
Brooder / Pemanas
Kita ketahui bersama, kondisi cuaca sangat berpengaruh terhadap kenyamanan ternak dalam beraktivitas di kandang. Sistem thermoregulatory
(pengatur suhu tubuh) ayam baru optimal saat ayam berumur 2 minggu,
sehingga anak ayam belum mampu mengatur suhu tubuhnya. Akibatnya ketika
terjadi penurunan suhu, ayam dapat mengalami stres yang menyebabkan
terjadinya gangguan metabolisme tubuh seperti penyerapan kuning telur
terhambat sehingga pertumbuhan ayam menjadi terganggu. Atau bisa juga
terjadi gangguan fisiologis seperti lazy leucocytes syndrome (gangguan
fisiologis dimana sel darah putih tidak memberikan respon yang optimal
terhadap bibit penyakit yang menginfeksi ke dalam tubuh) yang berakibat
ayam mudah sakit.
Anak ayam komersial sendiri dapat diibaratkan sebagai anak yatim piatu,
karena pemeliharaannya lepas induk sehingga mau tidak mau kita harus
memberikan penghangat anak ayam sebagai pengganti induk. Pemanas untuk
anak ayam atau brooder diperlukan agar anak ayam tetap mendapat
kehangatan, serta lingkungan yang nyaman untuk tinggal dan berkembang
biak. Apalagi dengan sifat genetik ayam yang lebih peka terhadap kondisi
lingkungan dan mudah stres, maka kecukupan pemanas di kandang menjadi
satu hal yang wajib untuk disediakan. Pertumbuhan ayam tidak seragam
akibat tidak tercukupinya pemanas tambahan.
Pertumbuhan ayam tidak seragam akibat tidak tercukupinya pemanas tambahan di kandang
Pada
periode brooding sendiri, anak ayam (day old chick) akan memilih suhu yang
nyaman sesuai kebutuhannya. Suhu yang nyaman ini dapat dipenuhi dari
pemakaian pemanas gas DOC. Pemanas biasanya digunakan hingga anak ayam
berumur 2 minggu. Namun hal ini bukanlah sebuah standar yang mutlak
karena penggunaan pemanas dapat disesuaikan dengan kondisi cuaca di
farm. Contohnya pada musim hujan, pemanas dapat digunakan lebih lama
(hingga umur 3 minggu).
Menyadari
pentingnya pamanas tersebut, maka kecukupan, kestabilan, dan
kemudahan pengaturan suhu pemanas sangat penting untuk dipenuhi. Jika
pemanas yang digunakan tidak bagus atau suhu tidak mencukupi untuk
tumbuh-kembang anak ayam, maka bersiap-siaplah dengan hasil produksi
yang tidak optimal.
Brooder
untuk Anak Ayam
Dalam
pemeliharaan ayam banyak dikenal jenis pemanas tambahan di kandang dari yang
tradisional hingga modern. Dilihat dari bahan bakar yang
digunakan, dikenal 4 jenis pemanas, yaitu:
1. Pemanas
gas brooder
Pemanas gas dengan bahan
bakar gas LPG dirancang agar mudah digunakan. Hanya saja karena harganya relatif
agak mahal, kadang peternak penuh pertimbangan saat akan menggunakan
pemanas gas LPG. Padahal banyak keunggulan yang bisa diperoleh, dengan menggunakan brooder gas LPG
diantaranya panas yang dihasilkan cukup, stabil, terfokus, tidak
menimbulkan polusi suara maupun udara (asap).
2. Pemanas
batu bara
Batu
bara dikenal juga sebagai bahan bakar altenatif non minyak. Saat ini
banyak peternak yang sudah memanfaatkannya sebagai pemanas tambahan
pada ayam. Harga batu bara yang murah serta tungku atau alat
pembakar yang sederhana, menjadikan investasi pengadaan pemanas ini
murah.
Pemakaian pemanas batu bara dapat menimbulkan asap
Namun
pemakaiannya bukan tanpa kelemahan. Saat digunakan, panas yang
dihasilkan cukup namun tidak stabil/sulit diatur, serta diperlukan
tungku dalam jumlah yang lebih banyak. Ketika pertama kali
dinyalakan juga akan timbul asap yang dapat menganggu pernapasan ayam
(bisa menjadi faktor pemicu penyakit pernapasan). Selain itu jika
sudah selesai digunakan tapi bahan bakar masih banyak, maka sisa
batu bara tersebut akan terbuang sia-sia.
3. Semawar
Pemanas
ini relatif sederhana karena hanya memanfaatkan kompor/tungku seperti
yang digunakan oleh penjual mie ayam keliling, yang dimodifikasi
dengan diberi payung berbentuk bulat. Bahan bakar yang biasanya
digunakan adalah minyak tanah. Namun dengan adanya pembatasan
subsidi dan makin langkanya minyak tanah, saat ini bahan bakar
tersebut diganti dengan gas LPG.
Dari
segi biaya pengadaan peralatan, semawar gas LPG relatif lebih murah
dibanding pemanas gas modern. Namun kelemahan pemanas ini adalah
terjadinya nyala api yang sangat riskan menyebabkan kebakaran.
Selain itu tudung/payung yang digunakan sebagai pemfokus panas mudah
rusak, sehingga akan menyebabkan ada panas yang terbuang percuma,
pemborosan penggunaan gas dan penggantian peralatan pemanas yang
lebih sering.
4. Pemanas
kayu bakar
Pemanas
ini masih sangat tradisional, karena hanya memanfaatkan drum bekas
kemudian diisi dengan kayu bakar, sekam padi atau sekam sisa
pengergajian kayu yang kemudian dibakar. Biaya pengadaannya paling
murah dibandingkan dengan ketiga pemanas sebelumnya, namun saat
digunakan paling tidak efektif.
Selain
karena menimbulkan asap sepanjang pemakaian, yang berbahaya bagi
kesehatan ayam dan riskan terhadap gangguan saluran pernapasan. Suhu
yang dihasilkan juga sulit dikontrol dan difokuskan. Hal ini bisa
berakibat pertumbuhan ayam menjadi tidak merata karena lingkungan
yang tidak nyaman dan ayam tidak dapat beraktivitas dengan baik.
sumber :info Medion Edisi Februari 2012 (http://info.medion.co.id).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar